Minggu, 30 Desember 2007

Bencana Alam di Mancanegara Sepanjang 2007

Sepanjang 2007, sejumlah bencana alam tergolong besar melanda berbagai negara. Salah satunya badai siklon Sidr yang menghantam Bangladesh pada pertengahan November 2007. Sedikitnya 3.500 orang tewas akibat badai berkekuatan 240 kilometer per jam ini. Bahkan, korban yang selamat masih dihantui krisis pangan dan air bersih usai terjangan Sidr.

Lima bulan sebelumnya, badai yang tak kalah dahsyat menerjang Oman. Angin ribut berkecepatan 170 kilometer per jam ini merenggut sekitar 50 nyawa.

Selama tahun ini tercatat 37 badai baru terbentuk. Enam belas diantaranya menjadi angin ribut. Para pakar memandang fenomena ini sebagai dampak pemanasan global yang memicu peningkatan jumlah badai dua kali lipat dibandingkan era 60-an.

Ketika badai memporakporandakan Asia, gelombang panas justru mendera Benua Eropa dan Amerika. Gelombang panas memicu peningkatan suhu hingga 50 derajat Celsius. Tak pelak, bencana ini menimbulkan korban jiwa.

Gelombang panas juga menyebabkan kebakaran hutan di sejumlah negara. Di Yunani, sebanyak 79 orang meninggal. Setengah hutan di Yunani juga habis dilalap si jago merah.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat kewalahan saat api berkobar di hutan California. Setidaknya 14 warga tewas dan sebagian hutan di California hangus terbakar.

Banyak fakta menunjukkan bumi semakin renta. Sayang, menurunnya kesehatan bumi hanya disadari segelintir orang. Beberapa di antaranya lembaga panel antara pemerintah untuk perubahan iklim (IPCC) dan mantan wakil Presiden AS, Al Gore. Upaya mereka menyadarkan umat manusia terhadap perubahan iklim bumi berbuah hadiah Nobel Perdamaian 2007.

Lantaran khawatir kondisi bumi semakin memburuk, Perserikatan Bangsa-Bangsa ikut turun tangan. Mereka menggelar Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali pada pertengan Desember 2007. Sayang, keputusan yang disepakati tak berani menentukan target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Seiring belum meratanya kesadaran penduduk terhadap bahaya pemanasan global maka tak banyak langkah penyelamatan bumi yang dilakukan. Alhasil, bencana alam selama 2007 akan terulang di tahun-tahun berikutnya dan mungkin dalam skala yang lebih dahsyat.(RMA)

Senin, 24 Desember 2007

SELF REFLECTION

Jenuh...jenuh...jenuh...itu yg gue rasakan selama 2 bulan belakangan. Kebosanan terasa bgt menyelimuti tubuh. Otak dan motorik seolah malas digerakkan. Pengen bgt gue segera keluar dari belenggu yg begitu menyiksa ini. Oh GOD please help me...I really need Your help...

Dari urusan kerjaan, sampai situasi di rumah, semuanya monoton. What the hell is going on with me??? Theese should be handled...I can not let these happen all day...

Dah lama gue berniat ngisi kolom blog ini menumpahkan segala uneg-uneg. Terakhir kali gue mencorat-coret kolom ini seminggu setelah libur panjang Lebaran. Abis itu, gue kerap dihantui kemalasan. Aarrgghh..!!

Sekarang gue berupaya bangkit, perlahan tapi pasti. Terlebih, bentar lagi mo masuk Tahun 2008. Tahun baru yg harus dilewati dengan semangat baru, tentunya dilengkapi dengan menghasilkan kepuasan dan prestasi yg jg baru serta lebih baik dari sebelumnya.

Mudah-mudahan makna Idul Adha beberapa hari silam memberi gw energi ekstra to conquere these...itu adalah hari Lebaran Haji pertama gue yg dihabiskan di kantor. Kebetulan, dua hari raya Idul Fitri tahun ini juga gue habisin di kantor.

Speaking about Idul Adha yang hampir berbarengan dengan Natal dan malam pergantian tahun, lalu lintas Jakarta tampak lengang. Pemandangan ini sama seperti momen Lebaran. Semua warga Ibu Kota menikmati libur bersama.

Mungkin banyak warga Jakarta yg mudik ato berlibur ke luar kota. Refreshing sekaligus merenung dan mengevaluasi diri menyambut Tahun Baru. Mulai menyadarkan diri, keberhasilan dan kebaikan yg dicapai tahun ini sambil berupaya memperbaiki kegagalan yang diperoleh serta kesalahan yang pernah dilakukan.
Yup, penyadaran diri itu pun sebenarnya terkandung dalam perintah melaksanakan ibadah qurban bagi umat Islam. Ketika Tuhan memerintahkan Ibrahim menyembelih Ismail, sebenarnya Tuhan hanya ingin mengingatkan manusia bahwa harta yang paling berharga jika waktunya diminta kembali oleh Sang Pemilik, maka harus dikembalikan secara ikhlas.
Seandainya makna Idul Adha dihayati mendalam oleh setiap muslim di negeri ini maka idealnya penyalahgunaan jabatan dan wewenang akan berkurang. Ketidakdisiplinan, egoisme serta ketamakan yang bisa saja digambarkan lewat korupsi, berangsur sirna di republik ini. Jabatan dan kekayaan tersebut hanya milik-Nya, bukan milik kita.(RMA)

Senin, 22 Oktober 2007

JAKARTA IBU KOTA MACEPOLITAN ...

Jakarta bergeliat lagi. Setelah sepekan lengang bertepatan dengan libur Lebaran, Ibu Kota kembali berdenyut. Jalan-jalan protokol di Jakarta mulai macet. Aduh..aduh...ini yg membuat sebagian besar warganya Fauzi Bowo stress.

Kemacetan emang udah menjadi santapan rutin dan momok menyeramkan bagi warga Jakarta. Tapi, pas H-3 sampai H+5 Idul Fitri, Jakarta ibarat kota mati. Lalu lintas lancaaar. Situasi itu yg gue suka.

Ke mana penduduk Kota Metropolitan? Sebagian besar penghuninya mudik. Tradisi tiap tahun sebelum hingga sesudah Lebaran. MEnapak tilasi masa-masa kecil di kampung halaman. Termasuk hari pertama dan kedua Idul Fitri pas gue bertugas di kantor SCTV, arus sepiii. Cuman siangnya agak padat, soalnya orang-orang yg gak pulang kampung, serempak keluar rumah buat silaturahmi. Perjalanan yg lazim gue tempuh dari Depok 1,5 jam, ketika hari-hari senyap Jakarta hanya perlu waktu 45 menit.

Kesunyian Jakarta mendadak berubah ramai dan padat pagi tadi. Jalur Warung Buncit-Mampang yg sering gue lewatin menuju SCTV di Gatot Soebroto macet..cet..cet...EMang seh ada yg bilang kemacetan hari ini belum separah hari kerja biasanya (buta kale tuh manusia), tapi yg namanya macet udah bikin gue bete. Gue yakin orang lain sependapat.

Coba masyarakat dari desa gak usah balik lagi ke Ibu Kota, mungkin Jakarta gak akan macet. Harapan tinggal kenangan. Pemudik kian bertambah banyak. Mereka justru bawa buntut dengan dalih hendak mengadu nasib di Kota Metropolitan. Para kaum pendatang sebenarnya juga punya hak meraih kehidupan yg lebih baik di kota Besar. Sungguh dilematis, kapan ya Jakarta bebas macet ???

Jumat, 12 Oktober 2007

Ramadhan Will Never End

Sedih sekaligus senang. Perasaan itu yang sekarang gue rasakan. Kenapa sedih? mungkin ini terdengar agak aneh.. gue sedih karena akan berpisah dengan bulan Ramadhan. Yups Ramadhan, bulan yang gue yakini penuh dengan keagungan, rahmah, dan ampunan tak kurang dari 24 jam akan pergi. Orang lain barangkali menganggap hal ini sebagai sesuatu yang lumrah. Sekarang pergi, tahun depan juga bakal ada lagi. Begitu seterusnya...Bahkan pas awal puasa, banyak orang yang buru-buru ingin menyudahi Ramadhan.
Kesedihaan di malam terakhir Ramadhan ini udah ada sejak gue TK. Padahal kayaknya baru kemarin gue mengawali Ramadhan dengan tarawih dan puasa. Seolah baru kemarin juga gue nulis blog soal Welome Back Ramadhan.

Bagi gue Ramadhan ini berbeda dari sebelumnya. Gue menghabiskan separuh Ramadhan dengan berkutat sama pekerjaan di kantor. Dan gara-gara keseringan di kantor itu gue TEpar ketika Ramadhan tersisa seminggu. Gue terserang demam, batuk, dan flu. Alhasil, gue batal puasa tiga hari. Termasuk hari ini. Itu juga yang menambah kesedihan gue. Tak mampu menamatkan Ramadhan dengan sempurna. Apalah daya, manusia berencana, Tuhan tetap Sang Penentu. Gue harap ada berkah positif yang gue dapat dari semua ini. Aamiiin.

Senang...Kenapa Senang? ya tentunya selepas Ramadhan miliaran umat muslim akan merayakan kemenangannya, Idul Fitri. Masyarakat kita mengenalnya sebagai Lebaran. Memang di Hari Raya ini umat Islam pantas bergembira. Terlepas mereka menjalankan ibadah selama Ramadhan dengan sungguh-sungguh atau tidak.

Pengalaman baru yang bakal gue dapat di Lebaran tahun ini adalah gue gak melaksanakan sholat Ied sama keluarga. Gue kembali dipertemukan dengan kerjaan. Iya, Lebaran pertama kali dalam hidup gue di kantor. Dan besok pagi gue akan sholat Ied di Hotel Kartika Chandra yang notabene bersebelahan dengan kantor gue, SCTV.

Phewww... apalagi niy yang bakal gue rasakan. Gue kembali berharap semoga ini semua ada berkah positif yang gue terima.Aamiiin. Satu hal yang pasti, gue tetap menjadikan Ramadhan ada terus setiap detik. Kalupun ada yang berpegang Ramadhan selalu hadir setiap tahun, gue mohon semoga bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya. RAMADHAN WILL NEVER END

Kamis, 13 September 2007

Welcome Back Ramadhan

Alhamdulillaah bulan penuh rahmah dan ampunan itu kembali menjumpai kita umat muslim yang beriman. YAp Marhaban yaaa Ramadhan...Terima kasih ya Allah Engkau mempertemukan aku lagi dengan bulan suci ini. Mudah-mudahan aku dapat menjalankan ibadah di bulan agung ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan membawa manfaat yang bertambah untuk kehidupanku saat ini dan masa mendatang.

Ini adalah ibadah puasa kedua bagi aku selama bekerja atau yang pertama sejak bekerja di SCTV Jakarta. Sebelumnya aku pernah merasakan suasana berpuasa saat bekerja di Radio Mara Bandung dua tahun silam.

Pengalaman berpuasa di lingkungan kerja Ibu Kota...Phewww jalur yang aku lewati menju kantor di Gatot Soebroto lumayan langgeng. Biasanya jalur warung Buncit dan Mampang macet padat merayap. Pagi tadi cukup membuat warga Jakarta sedikit bernapas lega. Padahal jalanan tersebut cuma lenggang di hari libur. Coba situasi jalan raya seperti itu setiap hari, dipastikan dapat mengurangi angka orang stress pagi hari di Jakarta.

Dari rumah jam setengah 6 sampai kantor pas jam masuk, jam 7 suasana agak berbeda..Ngantuuukkk...Tumben-tumbenan aku nyampe kantor jam segitu. Biasanya nyampe kantor kalo gak setengah 8 atau jam 8 kurang 15 menit.
EmaNG sih kalo nyampe jam segitu, pwasa gak pwasa bawaannya juga ngantuk teruusss.

Seharian bekerja, menahan hawa nafsu (ceritanye neh) jadi gak terasa sampai tiba waktu berbuka puasa. Alhamdulillaah hidangan maknyos pisaaan...Lumayanlah buka puasa di kantor sambil nunggu kemacetan sore hari Ibu Kota reda...Besok kerja lagi deeehhh...en tentunya beribadah lagi dwonkz.....

Minggu, 15 Juli 2007

Abang and Mpok Depok 2007

What a amazing new experience in my life...Sabtu kemarin (14/7) benar-benar momen berharga banget buat gue. BAru kali ini gue ngikutin ajang pemilihan yang paling bergengsi dari yang pernah gue ikutin sebelumnya. Pemilihan Abang dan Mpok Depok 2007 quite execellent for now.

Gue bisa dapat teman-teman baru. I have some new friends. Gue juga dapat ilmu baru. I have a great new knowledge which I couldn't get from my office or campuss.

Meski gue "kalah" untuk sementara, gue tetep happy bisa bersaing dengan 91 peserta calon abang dan mpok depok 2007. Satu hal terpenting, gue udah berusaha. Dari 91 orang itu, cuma 30 yang dianggap memenuhi 4B (BRAIN, Beauty, BEhavior, Brave).

Mayoritas kontestan yang lolos sebagai finalis adalah mahasiswa Universitas Indonesia dari berbagai jurusan. Satu juri juga dosen psikologi UI. Dari jam setngah 8 pagi, gue disuruh standby. Jam satu, baru mulai penjurian. Pengumuman hasil baru jam 8 malam. Ampe kering bin pegel gue nungguin hasil diliputi perasan agak tegang. Udah gitu hasilnya kurang memuaskan. Aaarrghh cwuape deeehhhh!!! But, it's ok never mind. gue anggap itu pelajaran dan pengalaman.

Bertempat di Depok Town Center, Sawangan, Depok, dalam acara yang sempet ngaret berjam-jam itu, 91 peserta cowo cewek berusaha tampil menjadi yang terbaik di Kota Depok. PeEngetahuan seputar pariwisata Depok harus dikuasai.

Rupanya, tak hanya 4B yang perlu dimiliki, tapi juga ketenangan mengontrol emosi mesti ditunjukkan. Kemampuan itu yang kadang kala menentukan seseorang mampu berpikir jernih, bijak, dan logis, serta mengungkapkannya secara memuaskan di hadapan orang lain, terutama para juri.

Well, let by gone be by gone. Sesuatu yang telah terjadi, biarlah berlalu. Ini adalah hasil yang terbaik. Hopefully next chance sooner, will be much better...Aamiiin.

Rabu, 04 Juli 2007

RENUNGAN

Ya Tuhan, tak terasa sebentar lagi aku kan lulus kuliah. semoga apa yang aku harapkan lulus tahun ini menjadi kenyataan. Selepas kuliah, kuharap perjalanan hidupku belum usai. ENGKAU akan selalu terus dan terus memberiku nikmat menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Kenikmatan berkarir dan kenikmatan surga duniawi, membangun sebuah keluarga yang utuh dan harmonis dambaan setiap insan. Selama empat tahun aku berkutat dengan dunia kampus, Engkau memberiku kesempatan merasakan pahit manisnya sebagian warna-warni kehidupan yang aku jalani. Mulai dari susah senangnya menekuni perkuliahan, dunia kerja hingga gejolak rasa cinta. Dari sekian banyak pihak yang harus aku ucapkan beribu-ribu Terima Kasih yang tulus, selain seluruh anggota keluargaku, mungkin ada satu orang tersisa yang kuanggap berjasa dalam membentuk rasa percaya diriku, menumbuhkan sikap profesionalisme dan disiplinku dalam menenkuni pekerjaan. Beliau tak lain adalah dosenku sendiri. Haruskah kusebutkan nama??? Biarlah Blog ini menjadi saksi bisu catatan curhatku. Aku menyebutnya Bu Pandan. Beliau orang pertama yang mengenalkan aku pada dunia siaran radio profesional. bidang yang menjadi salah satu hobiku. Beliau pula yang mengenalkan aku dengan seorang dosen bule yang langsung diimpor dari Australia. Meskipun keinginan belajar di luar negeri belum kesampaian, tapi tak apalah. PAling tidak aku sudah belajar dari dosen bule itu selama seminggu. GRATIS lagi. Wow, Thanks GOD.malah aku yang dibayar (I trully don't mean to show off).Semoga aja melanjutkan belajar di luar negeri tetep terwujud. Terima kasih Ibu, mohon maaf bila saya terlalu menyusahkan Ibu selama saya siaran, selama saya bekerja dengan ibu. saya tidak akan melupakan jasa ibu. mungkin saat ini saya belum bisa membalas jasa Ibu, tapi suatu saat nanti saya akan membalasnya. Yang bisa saya lakukan saat ini hanyalah mendoakan Ibu dan keluarga semoga sehat dan dalam lindungan Tuhan YME. Mohon doa restu, semoga saya bisa menjadi lebih sukses dari saat ini dan mencapai apa yang saya cita-citakan, berhasil di dunia siaran televisi dan radio.Aamiiin.

Thanks God again

Alhamdulillah, Phew, Finally Thanks God The Almighty finally I have finished my last assignment or in campuss called skripsi. I have been waiting this for such a long time. It seems to be so easy for me, hopefully. I'm gonna have the "judgment day" on March 30th.Oh, God please make this much easier than I have been thinking.My hard works days and nights hopefully will truly pay-off and None of difficulties will stop me.After the "komprehensif" finally passed through quiet smoothly and now I have to pass through this step with the great result.God please bless my pray.....Aaamiiiin

AAAARRRGGHHHHHH LEGA

Aaaaaarrrrrggghhh Alhamdulillaah terima kasih Tuhan lega banget akhirnya gue bisa menyelesaikan kuliah dalam waktu 4,5 tahun. Meski suasana sidang bikin gue kelaparan, mau muntah, menyebalkan, bete banget yang penting gue lulus dengan predikat sangat memuaskan dan IPK di atas 3 tapi belum nyampe 3,5 siy. Usaha gue dan keringat dingin gue yang bercucuran waktu presentasi sidang bener-bener ada gunanya. Mungkin karna itu kali ye para dosen penguji dan ketua jurusan ngelulusin gue. mereka kasian ngeliat muke gue yang udah pucet waktu sidang dan dengan sukarela mereka ngelulusin gue. Padahal kalo diliat, diraba, dan diterawang skripsi gue gak ada apa-apanya, coz gue dibantai abis-abisan waktu sidang. But, any way gue luluuuuuuuuuuussssyyzzzzz..............Buat temen-temen gue yang juga lulus sidang bareng gue...selamet deeehhh dan buat dua temen gue yang belum lulus...good luck ye gals.........

RENUNGAN 2

Alhamdulillaah terima kasih Ya Allah, untuk ke sekian kalinya Engkau kembali mengabulkan doaku. Setelah aku dinyatakan lulus sidang skripsi dengan predikat sangat memuaskan,Engkau memberiku kesempatan bekerja di SCTV sebagai Script writer Liputan6.com meskipun masih dengan status honorer. Tapi puji syukur kehadirat Allah tak akan pernah lupa kucapkan.
Ternyata, bekerja di sebuah perusahaan media massa sekelas SCTV ini ada enak dan tidaknya. Enaknya, bisa ditebak. GENGSI, SCTV gitu loh, mungkin aja bisa naikin "derajat" kita pas ditanya kerja di mana. Terus akses ke perusahaan lain, terutama media massa elektronik biasanya lebih mudah. Nah, buat kita yang suka tantangan, kerja di kota besar kayak Jakarta udah tentu lebih menantang, selain pergi ke hutan atau ke gunung sendirian. Kalo soal gaji itu relatif. Pasalnya, emang selain gaji yang menjadi pertimbangan, ada juga kepuasan batin saat bekerja. Apalagi ditambah (smoga aja) ada karyawati SCTV yang kece-kece. Bisa lebih puas deh batin kita. Ajiiib..ajiib mantap maknyus banget.Nah gak enaknya, yang jelas sih tanggung jawab juga besar. semakin terkenal tempat kita bekerja, semakin besar tanggung jawab kita menjaga nama baik perusahaan itu. Kredibilitas kita saat bekerja pun dipertaruhkan lho.
Kalo di SCTV ini, gajinya sih cukup kecil untuk kelas stasiun TV swasta nasional Jakarta. Tapi untuk Fresh Graduated, yaaa lumayan lah buat "jajan" sebulan. Apalagi sampai tulisan ini dimuat, pekerjaannya belum terlalu berat, jadi belum ada masalah.Terus untuk karyawannya, belum terlalu mengenal, maklum masih baru.TApi yang bikin bete, koq isinya banyakan cowok, males banget kan, CWAPEK DuEeeeh.Pada ke mana seh itu bidadari SCTV ??? Taro dwonks di Liputan6.com !!!
Well anyway, by the way, busway, Aku sih mikirnya positive thinking, orang lain aja yang udah lulus kuliah dan jadi sarjana berbulan-bulan ampe sekarang masih belum dapat kerjaan alias nganggur. Nah aku yang baru lulus belum ada sebulan, Alhamdulillah udah dapat kerjaan, di SCTV lagi. Cuma bermodal surat keterangan lulus dari kampus belum dapat ijasah dan belum wisuda pula. Itu satu hal yang WAJIB aku syukuri.
Buat karir, Aku berharap, semoga ilmuku bertambah,pengalamanku berkembang,gajiku naik,dan jabatanku lebih tinggi lagi. AAAMIIIIIN Ya Allah...

MILANAJIS and D'BLUEK

Klub berjuluk Rossoneri, AC Milan, didaulat menjadi klub terbaik di eropa tahun ini. Gimana enggak, si merah item ini baru aja nyundangin klub the beatles LIVERPOOL. Para fans Milano di seantero jagad bersorak sorai. Sementara pendukung The Reds, pada gigit jari nangis darah.
Buat gue, mo menanG or kalah di AntarA dua klub entuh,gak ngaruh. bUKAN LEVEL GUE. Apalagi Milan, udeh ngalahin tim favorit gue dunia akherat, Manchester United. Terus, di kompetisi lokal juga, Milan masih dikasih keringanan soal kasus suap wasit. Sedangkan favorit gue yang lain dari Italy, Juventus, malah ketiban apes.Harusnya Milan juga dicoret dari Liga Champions. Ternyata cuma Super Juve yang dicoret plus pengurangan nilai en terdegradasi ke Seri B.
Tadinya gue bisa-bisa aje dukung SI Merah. Cuma gara-gara dia ngalahin tim yang juga gue benci asal Inggris, Chelsea. Sialnya lagi, babunya Morinho ini justru juara di FA Cup nyundangin Setan Merah. DAmn You !!! makanya gue mendingan julukin barudak biru ini D'Bluek ketimbang The Blues.
Nah, buat lo neh para tifosi Milan, yang timnya sukses balas dendam, julukannya lebih nista lagi. Daripada Milanisti mendingan, Lo tuh MILANAJIS !!!

Kerja Keras

Kerja Keras, kedua kata itu yang dianggap sebagian besar orang sebagai salah satu kunci kesuksesan, selain berdoa dan pantang menyerah, serta embel-embel perbuatan baik lainnya.

Dari buku-buku soal pengembangan kepribadian, manajemen diri, atau pun motivasi sukses, semuanya ada intisari soal kerja keras, baik itu tersurat maupun tersirat, entah itu buku lokal seperti karya Rhenald Kasali hingga Mario Teguh ataupun buku impor ciptaan Dale Canergie, Stephen Caffee, hingga Richard Branson. Mereka pada dasarnya setuju kerja keras tak terpisahkan dari keberhasilan.

Namun, buah dari kerja keras tak ada artinya jika dilakukan tidak benar dan tujuan negatif. Kerja Keras juga terasa hambar tanpa keikhlasan. Kerja Keras pun akan nista jika diakhiri dengan kesombongan. Hasil kerja keras seolah-olah musnah jika dinikmati dalam kodisi sakit. Baik itu sakit jasmani dan atau rohani.

Berbahagialah untuk Anda yang meraih kesuksesan dengan kerja keras sendiri. Itu menandakan Anda mampu tanpa pertolongan orang lain. itu berarti besar. Memiliki kebanggaan tersendiri. Meski kita tidak dapat hidup sendiri, kerja keras perlu dikerjakan sendiri. Berbeda dengan jaman sekarang, yang belakangan didominasi kerja instan. Semua serba cepat tanpa mau bekerja keras dulu. Realitas yang cukup disayangkan.

Banyak orang yang ingin sukses lewat jalan pintas. Apapun dilakukan , siapapun dikorbankan yang penting duit dan ketenaran. Itu adalah cerminan PUTUS ASA. Dunia entertainment salah satunya yang terdahsyat. Itu contoh kecil, belum bidang lainnya. Mana yang Anda pilih?

Memories of 2007

10 Januari 2007

Inilah awal usaha Gue nyelesein kuliah. Gue menjalaani sidang komprehensif. Sidang ini bikin gue muak. Pertanyaan dosen ngalor ngidul kagak jelas.Tapi buat elo yang kutu buku, mungkin bukan masalah.Udah gitu gue masih harus namatin skripsi gue.Untungnya siy gue lolos sidang. Entah karena kebetulan, atau karena kemampuan gue, atau karena dosenn pengujinya kasian ama gue. Tapi itu semuanya, tidak lepas dari pertolongan TUHAN.

5 April 2007

Nah, ini puncak dari kita kuliah,khusunya di FIkom. Sidang Skripsi. Gue ngikutin neh sidang bersama 5 orang temen gue. GAk jauh beda, sidang ini bikin gue muak, pusing, bete, en ngantuk. Parahnya lagi, nih sidang bikin emosi gue memuncak gara-gara salah satu dosen penguji ngebentak gue pas sidang.Untungnya masih gue tahan. Klo kagak, bisa brabe urusannye.Lagi-lagi gue harus bersyukur pada Tuhan. Gue lulus denghan predikat memuaskan IPK di atas 3 meski kagak cumloude.Itu seh kagak penting. Dunia kerja kagak nyari orang kumlot, tapi IPK 3 yang dicari. Apa dosen pengujinya kembali kasian ama gue? Entahlah biar menjadi rahasia Ilahi. Sayang, dua orang temen gue kagak lulus hingga harus mengulang sidang Juli atau Agustus.

7 Mei 2007

Gue pertama kali masuk dunia kerja sesunggunya setelah kuliah. Sebelumnya gue sih udah pernah kerja, tapi ini kerja profesional setamat dari kampus.Cuma berbekal surat keterangan lulus, Alhamdulillaah Liputan6.com SCTV mo nerima gue.

26 Mei 2007

Gue wisuda. Upacara ini sebenarnya gak terlalu penting, karena cuma upacara mindahin pita baret dari ke kiri ke kanan plus pake toga sebagai simbolis seorang mahasiswa udah lulus. Tapi sebenarnya yang nandain udah lulus itu ijasah. Bukan wisudanya. Cuma karena wisuda terjadi sekali seumur hidup, kaya pernikahan aje. Yaa terpaksa gue jalanin buat cerita ama anak istri ampe cicit.Hiburannya seh anak-anak protokelnya yang cewe kece-kece. Jadi lumayan lah buat cuci mata. PAs wisuda, ternyata surat kuasa kelulusan belum dibagikan. PAsalnya masih dalam proses.Sialnya, wisuda ini bikin gue bete dan ngantuk.Gile aje kita bayar mahal 375 ribu perak, cuma buat toga, buku wisuda,dengerin rektorat ceramah gak jelas,buku pidato gak menarik rektor ama nungguin giliran seremonial mindahin pita dari kiri ke kanan oleh dekan.Bayangin selama hampir tiga jam wisudawan kagak dapat minum. Apalgi snack. Gue aje ampe kebelet pipis nahan dua jam. WC cuma dua disediain buat lebih dari 300 wisudawan.Benar-benar sakit jiwa ye tuh panitia kongkalikong ama SBA fakultas.Untungnya gue bisa ngelewatin neh upacara dengan legaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. sekarang tinggal memperjuangkan ijazah biar kelulusan gue tambah SAH. Semoga aje syarat revisi gak penting skripsi itu gak berlaku buat gue.Jadi izasah cepat ada di tangan gue.

DAMN IT !!!

I am so dissapointed with this woman iniciated "LSWN". In fact she was my guidence for my final assignment in Fikom a.k.a my lecture. When I came to Jatinangor to have her signature a few days ago, she turned me down (I did this for a part of the processes to get my graduation certificcate from campuss). Then, I went back home to Depok with empty-handed.

Didn't she realized I went there just for that, far-far away from Depok. And suddenly without any guilty she directly rejected me. Her reason was "it is impolite, if I have her signature first than other lecturers". DAMN, what the hell kind of reason it was...!!!

That "unlogical" reason would have been all right if I had still lived in Jatinangor. But in fact, I have moved back to Depok and now I am working in Jakarta five days a week. I do not have enough time to back there just for having five lecture's signatures, including hers.

What was my fault? Did I do something wrong to her? Did I hurt her? Oh GOD I am really, truly, deeply Upset. I wished I had crushed her face into pieces. GOD, Please, I beg YOU something like this does not happen again to Me and Please relized her that I just want to have my graduation certificcate quickly...