Senin, 24 Desember 2007

SELF REFLECTION

Jenuh...jenuh...jenuh...itu yg gue rasakan selama 2 bulan belakangan. Kebosanan terasa bgt menyelimuti tubuh. Otak dan motorik seolah malas digerakkan. Pengen bgt gue segera keluar dari belenggu yg begitu menyiksa ini. Oh GOD please help me...I really need Your help...

Dari urusan kerjaan, sampai situasi di rumah, semuanya monoton. What the hell is going on with me??? Theese should be handled...I can not let these happen all day...

Dah lama gue berniat ngisi kolom blog ini menumpahkan segala uneg-uneg. Terakhir kali gue mencorat-coret kolom ini seminggu setelah libur panjang Lebaran. Abis itu, gue kerap dihantui kemalasan. Aarrgghh..!!

Sekarang gue berupaya bangkit, perlahan tapi pasti. Terlebih, bentar lagi mo masuk Tahun 2008. Tahun baru yg harus dilewati dengan semangat baru, tentunya dilengkapi dengan menghasilkan kepuasan dan prestasi yg jg baru serta lebih baik dari sebelumnya.

Mudah-mudahan makna Idul Adha beberapa hari silam memberi gw energi ekstra to conquere these...itu adalah hari Lebaran Haji pertama gue yg dihabiskan di kantor. Kebetulan, dua hari raya Idul Fitri tahun ini juga gue habisin di kantor.

Speaking about Idul Adha yang hampir berbarengan dengan Natal dan malam pergantian tahun, lalu lintas Jakarta tampak lengang. Pemandangan ini sama seperti momen Lebaran. Semua warga Ibu Kota menikmati libur bersama.

Mungkin banyak warga Jakarta yg mudik ato berlibur ke luar kota. Refreshing sekaligus merenung dan mengevaluasi diri menyambut Tahun Baru. Mulai menyadarkan diri, keberhasilan dan kebaikan yg dicapai tahun ini sambil berupaya memperbaiki kegagalan yang diperoleh serta kesalahan yang pernah dilakukan.
Yup, penyadaran diri itu pun sebenarnya terkandung dalam perintah melaksanakan ibadah qurban bagi umat Islam. Ketika Tuhan memerintahkan Ibrahim menyembelih Ismail, sebenarnya Tuhan hanya ingin mengingatkan manusia bahwa harta yang paling berharga jika waktunya diminta kembali oleh Sang Pemilik, maka harus dikembalikan secara ikhlas.
Seandainya makna Idul Adha dihayati mendalam oleh setiap muslim di negeri ini maka idealnya penyalahgunaan jabatan dan wewenang akan berkurang. Ketidakdisiplinan, egoisme serta ketamakan yang bisa saja digambarkan lewat korupsi, berangsur sirna di republik ini. Jabatan dan kekayaan tersebut hanya milik-Nya, bukan milik kita.(RMA)

Tidak ada komentar: