Minggu, 30 Desember 2007

Bencana Alam di Mancanegara Sepanjang 2007

Sepanjang 2007, sejumlah bencana alam tergolong besar melanda berbagai negara. Salah satunya badai siklon Sidr yang menghantam Bangladesh pada pertengahan November 2007. Sedikitnya 3.500 orang tewas akibat badai berkekuatan 240 kilometer per jam ini. Bahkan, korban yang selamat masih dihantui krisis pangan dan air bersih usai terjangan Sidr.

Lima bulan sebelumnya, badai yang tak kalah dahsyat menerjang Oman. Angin ribut berkecepatan 170 kilometer per jam ini merenggut sekitar 50 nyawa.

Selama tahun ini tercatat 37 badai baru terbentuk. Enam belas diantaranya menjadi angin ribut. Para pakar memandang fenomena ini sebagai dampak pemanasan global yang memicu peningkatan jumlah badai dua kali lipat dibandingkan era 60-an.

Ketika badai memporakporandakan Asia, gelombang panas justru mendera Benua Eropa dan Amerika. Gelombang panas memicu peningkatan suhu hingga 50 derajat Celsius. Tak pelak, bencana ini menimbulkan korban jiwa.

Gelombang panas juga menyebabkan kebakaran hutan di sejumlah negara. Di Yunani, sebanyak 79 orang meninggal. Setengah hutan di Yunani juga habis dilalap si jago merah.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat kewalahan saat api berkobar di hutan California. Setidaknya 14 warga tewas dan sebagian hutan di California hangus terbakar.

Banyak fakta menunjukkan bumi semakin renta. Sayang, menurunnya kesehatan bumi hanya disadari segelintir orang. Beberapa di antaranya lembaga panel antara pemerintah untuk perubahan iklim (IPCC) dan mantan wakil Presiden AS, Al Gore. Upaya mereka menyadarkan umat manusia terhadap perubahan iklim bumi berbuah hadiah Nobel Perdamaian 2007.

Lantaran khawatir kondisi bumi semakin memburuk, Perserikatan Bangsa-Bangsa ikut turun tangan. Mereka menggelar Konferensi Tingkat Tinggi tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali pada pertengan Desember 2007. Sayang, keputusan yang disepakati tak berani menentukan target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Seiring belum meratanya kesadaran penduduk terhadap bahaya pemanasan global maka tak banyak langkah penyelamatan bumi yang dilakukan. Alhasil, bencana alam selama 2007 akan terulang di tahun-tahun berikutnya dan mungkin dalam skala yang lebih dahsyat.(RMA)

Tidak ada komentar: